CARA MENANGANI STRESS
Sebuah riset oleh APA (American Psychological Assosciation) menyebutkan bahwa saat pikiran dan emosi tidak seimbang, secara psikologis akan memberi pengaruh pada perubahan kondisi kulit.
.
.
Berikut beberapa tanda kulit mengalami stres :
🧐


Hormon yang bergejolak karena stres mampu memicu tumbuhnya jerawat. Produksi minyak pada kulit dapat menyumbat pori-pori, sehingga kulit menjadi lebih mudah terserang bakteri.
Solusi:
Rawat dengan produk yang mengandung asam salisilat untuk membantu pengelupasan, dan benzoil peroksida untuk membunuh bakteri. Selain itu, gunakan pelembap non comedogenic. Yang perlu Anda ingat, jangan memencet jerawat! Bubuhkan obat jerawat hanya pada bagian yang bermasalah. Jangan menggosok wajah dengan scrub. Gunakan pula masker wajah yang mendinginkan kulit.
Rawat dengan produk yang mengandung asam salisilat untuk membantu pengelupasan, dan benzoil peroksida untuk membunuh bakteri. Selain itu, gunakan pelembap non comedogenic. Yang perlu Anda ingat, jangan memencet jerawat! Bubuhkan obat jerawat hanya pada bagian yang bermasalah. Jangan menggosok wajah dengan scrub. Gunakan pula masker wajah yang mendinginkan kulit.
.

Tekanan pikiran dapat mengakibatkan peredaran darah abnormal. Kadang-kadang mengalir terlalu sedikit atau terlalu banyak, sehingga kulit terlihat kering, pucat, atau kemerahan. Hormon cortisol juga merusak kemampuan kulit menahan air, sehingga kulit menjadi kering.
Solusi:
Gunakan produk yang hypoalergenic dan ber PH rendah.
Gunakan produk yang hypoalergenic dan ber PH rendah.
.

Dengan menurunnya sistem kekebalan tubuh, lapisan kulit epidermis yang mengandung pelembap alami mengalami penghambatan. Hal itu membuat kulit menjadi lebih rentan terhadap polusi, mudah alergi, dan tidak tahan terhadap bahan kimia tertentu dari produk kosmetika.
Solusi:
Gunakan produk kecantikan khusus untuk kulit sensitif, dengan kandungan aloe vera maupun camomile.
Gunakan produk kecantikan khusus untuk kulit sensitif, dengan kandungan aloe vera maupun camomile.
.

Stres menyebabkan produksi hormon testosteron meningkat, yang menghasilkan minyak dalam kulit secara berlebihan.
Solusi:
Gunakan produk kecantikan yang tidak mengandung minyak dan hindari toner yang mengandung alkohol. Rajinlah membersihkan wajah, dan selalu sediakan kertas penyerap minyak. Solusi lain agar hormon tersalurkan dan peredaran darah lebih lancar adalah dengan mengolah tubuh.
Gunakan produk kecantikan yang tidak mengandung minyak dan hindari toner yang mengandung alkohol. Rajinlah membersihkan wajah, dan selalu sediakan kertas penyerap minyak. Solusi lain agar hormon tersalurkan dan peredaran darah lebih lancar adalah dengan mengolah tubuh.
.

Regenerasi kulit yang tidak optimal membuat kulit terlihat kusam.
Solusi:
Lakukan perawatan wajah yang lebih mendalam untuk mengangkat sel kulit mati. Gunakan sabun pembersih yang mengandung glicolic. Selalu perhatikan asupan makanan dan minuman, biasakan menggunakan krim malam, dan tambahkan suplemen untuk menutrisi kulit.
Lakukan perawatan wajah yang lebih mendalam untuk mengangkat sel kulit mati. Gunakan sabun pembersih yang mengandung glicolic. Selalu perhatikan asupan makanan dan minuman, biasakan menggunakan krim malam, dan tambahkan suplemen untuk menutrisi kulit.
.

Hormon cortisol menghambat kolagen dan mengikat protein yang dibutuhkan kulit, juga meningkatkan kadar gula dalam darah sehingga merusak kolagen di elastin, sehingga mempercepat timbulnya kerutan halus dipermukaan kulit.
Solusi:
Gunakan krim wajah yang mengandung retinol dan antioksidan untuk memicu produksi kolagen. Jika kondisi sudah sangat mengganggu, segera konsultasikan dengan dokter ahli.
Gunakan krim wajah yang mengandung retinol dan antioksidan untuk memicu produksi kolagen. Jika kondisi sudah sangat mengganggu, segera konsultasikan dengan dokter ahli.
kredit by: femina.co.id
Comments
Post a Comment